Minggu, 28 Juni 2015

Doa untuk Para Imam

Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang
pandanglah wajah Kristus putra-Mu, Imam Agung Abadi
demi cintakasih-Mu kepada-Nya aku mohon
limpahkanlah belas kasih-Mu kepada para imam

Ingatlah ya Bapa yang Maha Pengasih
mereka adalah manusia biasa dengan segala kelemahannya
kobarkanlah selalu di dalam diri mereka rahmat panggilan yang telah Kau limpahkan
dan diresmikan sewaktu tahbisan dengan penumpangan tangan uskup

Tahanlah mereka selalu dekat dengan-Mu agar para musuh gagal merayunya
sehingga mereka tidak akan berbuat apapun yang tidak pantas untuk seorang imam
yang Engkau serahi tugas mulia

Ya Yesus Imam Agung Abadi,
pada-Mu aku berdoa
untuk para imam-Mu yang setia dan gigih dalam perjuangan
untuk para imam-Mu yang kurang setia dan kurang semangat
untuk para imam-Mu yang berkarya di tanah air sendiri
untuk para imam-Mu yang berkarya jauh dari tanah airnya
untuk para imam-Mu yang merasa terpencil dan mengalami kesulitan serta kesepian
untuk para imam-Mu yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia
untuk para imam-Mu yang sedang sakit
untuk para imam-Mu yang sedang menghadapi ajalnya
untuk para imam-Mu yang masih berada dalam tempat penantian

Ya Yesus yang baik
secara khusus kuserahkan kepada-Mu
terutama imam-imam yang kukasihi
imam yang membaptis aku
imam yang telah melimpahkan rahmat pengampunan-Mu kepadaku
imam yang memimpin perayaan Ekaristi di mana aku turut serta merayakannya
imam yang menerimakan Tubuh dan Darah-Mu dalam komuni kudus
imam yang mengajar dan mendidikku
imam yang membimbing dan memberikan semangat baru kepadaku
imam yang berjasa kepadaku khususnya ....

Yesus yang Mahakasih
dekaplah mereka selalu
dalam kehangatan cintakasih Hati-Mu yang Mahakudus
berkatilah mereka secara melimpah
sekarang dan selama-lamanya

Bunda Maria ratu para imam
Berdoalah untuk kami dan mohonkanlah bagi kami
imam-imam yang baik dan suci

Amin

Jejak-jejak Kaki (Footprints) Karya Margareth Fishback Powers

Di malam yang sepi aku bermimpi menyusuri tepian bersama Tuhan
Di atas sana, kulihat langit membentang, menyinari jalan hidupku
sekilas demi sekilas, peristiwa demi peristiwa,
Maka kulihat pada setiap kilasan itu
dua pasang tapak kaki
satu pasang tapak kakiku sendiri
dan yang lain milik Tuhan

Ketika peristiwa terakhir berkilas di hadapanku
kulihat lagi tapak kaki-tapak kaki tadi
Dan ternyata bahwa beberapa kali di sepanjang jalan hidupku itu
hanya ada satu pasang tapak kaki saja
aku melihat bahwa itu terjadi ketika penderitaan dan kesulitan sedang melanda hidupku

Lalu, aku bertanya pada Tuhan
"Tuhan, engkau sendiri telah berkata bahwa sekali aku memutuskan diri untuk mengikuti-Mu
maka Engkau akan selalu menyertaiku di sepanjang jalan hidupku
Tetapi ...
aku telah melihat sendiri
bahwa pada saat-saat yang sulit dalam hidupku
justru hanya ada satu pasang tapak kaki
Aku tidak mengerti
mengapa dalam saat-saat di mana aku sangat memerlukan-Mu
Engkau malah meninggalkan aku?

Dan Tuhanpun menjawab
"Anakku yang tercinta,
Aku tak pernah meninggalkanmu
juga pada saat-saat sulit dalam hidupmu
Ketika kaulihat hanya ada satu pasang tapak kaki saja,
karena, saat itulah, Aku terpaksa menggendongmu.


Doa St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus (1)

O, Yesus, dalam sengsara-Mu yang pedih,
Engkau telah menjadi celaan orang
dan menjadi manusia penuh derita

Aku menyembah sujud kepada-Mu
wajah suci yang memancarkan keindahan dan kelembutan Ilahi
yang telah dihancurkan menjadi seperti orang kusta, demi keselamatanku

Pada wajah-Mu yang hancur,
kutemukan cinta kasih-Mu yang tiada batas
Hatiku bernyala ingin membalas cinta-Mu
dan membawa semua orang mencintai Dikau

Butir-butir airmata-Mu yang runtuh berderai
bagiku seakan butir mutiara yang tak ternilai harganya yang ingin kukumpulkan
Dengan nilainya yang tiada tara
aku ingin menebus jiwa-jiwa yang papa

O, Yesus, keindahan wajah-Mu yang menggetarkan seluruh hatiku
aku rela tidak melihat kelembutan pandangan-Mu di dunia
Aku rela tidak merasakan kecupan bibir-Mu yang suci

Tetapi, aku mohon dengan segenap hatiku,
Ijinkanlah wajah Ilahi-Mu terlukis dalam budiku
Luluhkanlah aku dalam cinta-Mu
sehingga aku lekas terlumat habis
dan cepat memandang wajah-Mu yang mulia di surga
Yesus, kabulkanlah doaku
Amin

Kamis, 06 November 2014

Inilah aku, ya Tuhan

Inilah aku ya Tuhan
berdiri di depan pintuMu seraya mengetuk
dengan segala kerapuhanku
dengan segala kelemahanku
dengan segala kecemasanku
dengan segala ketakutanku
dengan segala pergumulan hidupku
dengan segala pergulatan batinku
dengan segala dosaku

Inilah aku ya Tuhan
Makhluk yang fana dan tanpa arti ini
Ingin menyatukan diri dalam samuderaMu yang maha luas
Tenggelamkan aku
Lenyapkan aku
Leburkan aku
Remukkan aku
Hancurkan aku
Supaya jangan aku lagi yang hidup
Melainkan Engkau saja
ya, Engkau saja
hanya Engkau

Selasa, 04 November 2014

Mengikuti Jejak Kristus

Aku ingin supaya lekat hanya kepada hal-hal surgawi, tetapi hal-hal duniawi dan hawa nafsuku yang tidak kumatikan menarik aku ke bawah.
Rohku hendak naik di atas segala hal yang fana, tetapi meskipun aku tidak menghendaki, dagingku mengikat aku kepadanya.
Demikianlah aku, orang yang celaka ini, berjuang melawan diriku sendiri dan bagi diriku aku merupakan beban, karena roh itu hendak naik ke atas sedangkan daging hendak ke bawah.

Kesombongan

Hal yang menjadi musuh utama bagi kemajuan rohani seseorang adalah kesombongan. Kesombongan pertama menyangkut materi duniawi. Hal-hal fisik yang bisa dilihat dengan mata awam. Merasa paling kaya, paling cantik, paling gagah, paling menarik. Kesombongan ini mengakibatkan dirinya memandang rendah orang-orang yang tidak "selevel" dengan dia. Orang miskin, papa, orang cacat, orang tidak sempurna.
Kesombongan kedua menyangkut hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan mata awam. Merasa paling pandai, paling bijaksana, paling tahu. Orang ini sukar menerima keberhasilan orang lain. Sukar menerima pendapat orang lain. Tidak mau tunduk pada kemauan dan kehendak orang lain. Dia merasa sangat sakit hati jika pendapat ataupun keberadaannya tidak dipandang. Dia ingin semua orang mengakui keberadaannya. Kerja keras dan jerih payahnya. Dia merasa paling berjasa atas kehidupan seseorang.
Kesombongan ketiga menyangkut rohani. Kesombongan ini sukar dideteksi, dan sering menghinggapi orang-orang yang kelihatan "dekat" dengan Tuhan. Orang-orang yang sombong pada level ini menganggap dirinya paling suci, paling sempurna, paling dekat dengan Tuhan. Kesombongan ini merupakan kesombongan yang paling berbahaya. Orang yang merasa paling suci kadangkala berhak menjadi hakim atas sesamanya. Dia berhak menghukum seseorang yang dianggap tidak suci, berdosa, ataupun yang tidak berjalan sesuai hukum Tuhan. Bahkan, dia berhak menghabisi nyawa orang tersebut dan menganggap bahwa tindakannya akan menambah kemuliaan Tuhan.

Jiwa-jiwa yang rapuh ini harus banyak belajar .....

Mengikuti Jejak Kristus

Engkau masih harus dicobai di dunia ini dan dilatih dalam banyak hal. Kadang-kadang Engkau menerima penghiburan, tetapi tidak berlebih-lebihan yang memenuhi seluruh keinginanmu. Hal itu tak akan engkau nikmati di dunia ini. Maka hendaklah engkau berteguh hati dan kuat untuk berbuat maupun untuk menderita sesuatu yang bertentangan dengan pekertimu.

Selasa, 18 Maret 2014

Mengikuti Jejak Kristus

Tuhanku, aku akan suka rela menderita untukMu, apa saja yang akan Engkau datangkan atas diriku.
Tanpa pilih-pilih aku akan menerima dari tanganMu hal yang baik maupun buruk, manis maupun pahit, kegembiraan maupun kesusahan, dan atas segala apa yang menimpa diriku, aku akan tetap mengucap terima kasih.
Bebaskanlah aku dari segala dosa dan baik terhadap maut maupun neraka aku tidak akan takut.
Asal Engkau tidak mencampakkan aku untuk selama-lamanya dan tidak mencoret namaku dari kitab hidup, tidak akan ada barang satupun dari segala penganiayaan yang menimpa diriku akan mengusik aku.

Selasa, 11 Maret 2014

Doa Mohon Memenuhi Kehendak Allah

Yesus yang penuh belas kasih, berikanlah rahmatMu kepadaku, agar selalu beserta dengan aku, bekerja dengan aku dan hingga pada akhirnya tetap menyertai aku.

Perkenankanlah aku selalu menginginkan dan menghendaki apa yang paling menyenangkan dan paling berkenan kepadaMu. Semoga kehendakMu adalah kehendakku pula, dan semoga kehendakku selamanya mengikuti kehendakMu dan sesuai sama sekali dengan kehendakMu.


Biarlah aku berkehendak dan tidak berkehendak sama dengan Engkau, dan tidak dapat menghendaki atau tidak menghendaki barang sesuatu yang lain daripada apa yang Engkau kehendaki atau tidak.


Ijinkanlah aku mati akan segala sesuatu yang ada di dunia, suka rela dihina karena Engkau dan tidak dikenal di dunia ini. Perkenankanlah aku menemukan ketenteramanku dalam Dirimu di atas segala keinginan dan hatiku mendapatkan perdamaian dalam Dirimu.


Engkau adalah damai sejati sekalian hati. Engkau satu-satunya ketenteraman, di luarMu, segala sesuatu adalah keras dan tidak tenang.


Hanyalah dalam ketenteraman ini saja, ialah di dalam Dirimu, satu-satunya baik yang tertinggi dan yang kekal, aku akan tidur dan beristirahat. Amin.


Senin, 25 Maret 2013

Semakin Besar Iman Seseorang, Ia Semakin Mengasihi atau Membenci Sesamanya?

Di sekitar kita, bahkan mungkin diri kita sendiri, mengaku bahwa kita beriman kepada Tuhan. Iman tersebut secara kentara kita tunjukkan lewat berbagai cara, antara lain: beribadat kepada Tuhan setiap hari, berpuasa, berpantang, membaca kitab suci, dan berbagai ritual keagamaan lainnya.
Namun, marilah kita berefleksi, semakin besar iman kita kepada Tuhan apakah kita semakin mengasihi sesama kita atau malah membuat "jarak" dengan sesama?
Tak jarang pula, dengan mengatasnamakan agama, dengan mengatasnamakan Tuhan yang kita imani, kita menghakimi sesama. Jari kita tak henti-hentinya kita tudingkan ke arah mereka, melempari mereka dengan kata-kata pedas, marah, dan tanpa belas kasihan. Bahkan, membunuh mereka, jika kita menemukan seseorang yang kita anggap 'berdosa'. Siapakah kita??
Tuhan saja tidak membuat perbedaan atas manusia baik itu jahat atau baik ...
Tuhan menurunkan hujan bagi mereka semua tanpa terkecuali
Tuhan juga menimpakan bencana bagi semua orang
Dan memberi keindahan alam bagi mereka semua
Udara, burung-burung di langit, bunga-bunga bermekaran, matahari, dan semesta
Lalu mengapa kita harus berdiri menjadi hakim atas sesama dengan mengatasnamakan Tuhan??
Tuhan yang mana???
Tuhan begitu mengasihi manusia
Dia tidak pernah memandang manusia ciptaanNya dengan pandangan mata kejam, bengis, penuh menyelidik
Namun, dia memandang dengan kasih yang begitu dalam.
Bahkan, manusia yang paling berdosa pun tidak akan sanggup memandang mataNya yang begitu memancarkan kasih.
Masih pantaskah kita berdiri sebagai hakim?
menganggap diri paling suci, paling benar, paling kudus?
Jika kita tidak bisa mengasihi sesama yang tiap hari kita lihat, apakah kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak bisa kita lihat?

Senin, 09 Juli 2012

Latihan Rohani (Spiritual Exercises) dari St. Ignatius Loyola

“Manusia diciptakan untuk memuji, menaruh hormat, dan mengabdi Allah Tuhan kita, dan dengan cara demikian ia memperoleh keselamatan jiwanya. Dan segala sesuatu yang lain di muka bumi diciptakan untuk manusia dan untuk membantunya mencapai tujuan akhir yang untuknya manusia diciptakan. Maka dari itu, manusia wajib mempergunakan hal-hal duniawi tersebut asalkan hal-hal tersebut dapat membantunya mencapai tujuan akhir ia diciptakan, dan ia harus membuang hal-hal tersebut sejauh itu menghalanginya untuk mencapai tujuan akhir. Untuk ini, adalah penting untuk membuat diri kita tidak terikat kepada semua hal yang diciptakan lepas bebas menghadapi semua barang ciptaan, dalam segala sesuatu yang diserahkan kepada kemerdekaan pilihan bebas kita,  dan tidak ada larangan; sehingga di pihak kita, kita tidak menginginkan kesehatan daripada penyakit, kekayaan daripada kemiskinan, penghormatan daripada penghinaan, umur panjang daripada umur pendek, sehingga di dalam segala sesuatu, hanya menginginkan dan memilih apa yang lebih mengarahkan kita mencapai tujuan akhir dan untuk apa kita diciptakan.” (SE, 23)

Minggu, 27 Mei 2012

Litani Kerendahan Hati

Litani Kerendahan Hati 
Kardinal Merry dei Vai

Ya Tuhan, ubahlah hatiku, Engkau yang telah menerima penghinaan karena cinta-Mu padaku. 
Nyatakanlah bagiku kerendahan hati-Mu. 
Terangilah aku dengan cahaya-Mu, kiranya aku mulai saat ini menghancurkan kesombongan yang ada pada diriku! 
Ini sumber kemalanganku, rintangan yang membuat aku melawan cinta-Mu! 
Tuhan, aku telah menjadi musuh bagi diriku sendiri ketika aku mencoba mencari kedamaian dalam diriku, dan bukan dalam diri-Mu. 
Ya Yesus, yang lembut dan rendah hati, dengarkanlah aku.

Dari keinginan untuk dihargai,                                   
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk dicintai, 
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk dianggap sebagai orang penting,
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk dihormati,
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk dipuji,
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk lebih disukai daripada menyukai,
bebaskanlah aku.
Dari keinginan untuk dimintai nasihat,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk dihina,                                      
bebaskanlah aku.                
Dari ketakutan untuk direndahkan,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk diabaikan,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk difitnah,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk dilupakan,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk diejek,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk dinodai,
bebaskanlah aku.
Dari ketakutan untuk dicurigai, 
bebaskanlah aku.

Yesus, berilah aku rahmat untuk berharap;
Supaya orang lain lebih dicintai daripada aku,
Supaya mereka bertambah besar di mata dunia dan aku bertambah kecil,
Supaya mereka dipakai dan aku dikesampingkan,
Supaya mereka mendapat pujian dan aku diabaikan,
Supaya mereka mendapat jalan yang lancar dan aku tersisihkan,
Supaya mereka melebihi aku dalam segala hal,
Supaya mereka lebih suci daripada aku, asalkan aku menjadi suci sesuai kemampuanku.